“Tentunya tidak lepas dari fenomena yang akhir-akhir ini kita hadapi. Saat ada sebuah kondisi, maka perlu dilakukan identifikasi dan analisa serta diambil langkah mitigasinya, yang paling kita hindari untuk menjaga kepercayaan para stakeholder adalah risiko fraud. Untuk itu kami mengajak semua untuk menyelami pembahasan hari ini mengenai pemahaman risiko fraud dan ciri-cirinya, faktor pemicu internal fraud itu apa saja, begitu juga faktor eksternal. Tak bisa kita pungkiri kadang dari eksternal itu mengajak dan mempengaruhi untuk kita melakukan fraud”, ujar Harwan.
Ia juga mengingatkan bahwa dampak dari tindakan fraud tidak hanya bersifat individual, tetapi juga dapat merusak reputasi dan keberlangsungan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh karena itu, Harwan mendorong insan Jasa Raharja untuk menjaga integritas pribadi dan profesional, serta mengimplementasikan prinsip manajemen risiko dalam seluruh lini aktivitas kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai narasumber dalam acara ini, Kun Wahyu Wardana, ahli di bidang asuransi, manajemen risiko, hukum, dan sumber daya manusia serta seorang penulis buku, menggarisbawahi pentingnya peran manusia dalam efektivitas sistem manajemen risiko.
Menurutnya, sebesar apa pun kekuatan sistem, tidak akan efektif bila tidak didukung oleh pola pikir yang tepat dari sumber daya manusia.
“Ketika kita bicara pada key success factor-nya untuk menerapkan risk management yang efektif adalah kembali kepada people-nya, kita berangkat kepada hal yang sangat mendasar, yaitu risk mindset”, jelasnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya


Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
















