Oelamasi, AtlasNews. ID – Inovasi baru dihadirkan oleh Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (Distanpan) Kabupaten Kupang bagi petani jeruk keprok di desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT saat menggelar kegiatan Argowisata.
Inovasi itu bertajuk Strategi Pengembangan Kopi, Jeruk dan Tanaman Pangan atau lebih familiar disebut dengan nama Si Kojek Tampan.
Kegiatan Argowisata panen jeruk keprok hasil pengembangan inovasi Si Kojek Tampan ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata baru dan peningkatan ekonomi masyarakat fatumonas khususnya Kelompok Tani (Poktan) Kanaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Amin Juariah kepada media ini, Sabtu (10/08/2024) di sela kegiatan panen jeruk keprok mengatakan, penerapan inovasi Si Kojek Tampan ini juga untuk menciptakan komoditas unggulan.
Ia menyebut, wilayah Amfoang Tengah khususnya Desa Fatumonas memiliki potensi lahan pertanian yang cocok untuk kopi, jeruk dan komoditas unggulan lainnya sehingga inovasi tersebut di kenalkan.
“Sebetulnya usaha tani di sini sudah lama, cuma hanya sebatas tanam beberapa pohon saja di pekarangan rumah. Melihat wilayah ini cukup potensial kami upayakan bersama Poktan yang ada untuk menanam dan dikembangkan secara luas di perkebunan”, ujarnya.
Dikatakan, luas lahan yang dikembangkan oleh Distanpan Kabupaten kupang tersebut telah mencapai 100 hektare pada tahun 2023.
“Hari ini kita panen jeruk keprok sebanyak 215 pohon yang telah kami dampingi dari awal tanam, perawatan hingga jelang masa panen lewat para penyuluh dan pendamping. Ini mimpi kita, argowisata ini bisa terwujud karna keterlibatan semua unsur”, ucapnya.

Amin Juariah mengharapkan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian bersama masyarakat akan lebih mampu memanfaatkan lahan yang ada untuk dikembangkan secara baik.
“Lahan yang ada, harus di manfaatkan sesuai dengan spesifikasi lokasi. Misalnya di sini kita lihat kawasan tanam jeruk keprok, walaupun belum maksimal namun kami tetap berupaya bersama petani untuk ciptakan argowisata”, jelasnya.
“Kita masih sama sama belajar bagaimana mengelola kebun jeruk yang baik salah satunya dengan melakukan perluasan lahan tanam jeruk keprok yang ada di Fatumonas sehingga bisa meningkatkan produktifitas dan pendapatan petani”, tambahnya.
Lebih lanjut Amin Juariah menerangkan jika dalam pengembangan inovasi Si Kojek Tampan ini, pihaknya mengalami beberapa kendala seperti ketersedian air di sekitar lokasi perkebunan.
Disadari Amin Juariah, kecendrungan masyarakat untuk tanam tanaman pangan maupun komoditas lain hanya mengandalkan hujan, sehingga pihaknya akan mendukung dengan menyediakan sarana prasarana air bagi petani.
“Melihat potensi ini, ada kemungkinan dukung sarana prasarana seperti kita akan bangun embung di sekitar lokasi guna menjawab masalah pengairan yang dihadapi petani dan juga memperbaiki akses jalan menuju lokasi perkebunan”, tutupnya.


Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
















